Saturday, 29 March 2014

Setiap Orang Pasti Punya Sahabatnya Masing – Masing

Hari ini saya mau menceritakan tentang seorang sahabat. Yang bagi kebanyakan orang sahabat ini lebih istimewa dari seorang teman atau bahakan seorang pacar. Seorang dosen pernah bertanya “Mengapa
kalian harus memiliki sahabat? Dan mengapa dalam satu kelas tidak semuanya bisa diangkat menjadi sahabat?”. Beliau menjawab pertanyaannya sendiri, dia menerangkan bahwa seseorang akan nyaman dengan orang yang mengakui eksistensinya atau keberadaannya. Sehingga seseorang mungkin saja dapat mengakui beberapa orang sahabatnya dan beberapa lagi tidak. Apa kalian sependapat?
Kalau boleh ambil kekehidupan ku, aku lebih setuju dengan pernyataan bahwa sahabat atau persahabatan akan terjalin jika seluruh anggota nyaman dengan keberadaan dirinya sendiri dan orang-orang dalam persahabatan itu sendiri. Ketika kamu senang dengan keberadaanmu pasti kamu akan nyaman dan seorang yang nyaman dengan keadaan mampu mengekspresikan dirinya dan menyatakan keberadaannya. Seperti misalnya kamu berada dalam lingkungan baru maka pastilah kamu akan terlihat kaku dan diam namun jika berada dalam lingkungan yang sudah kamu kenal dan kamu sudah nyaman maka kamu mampu berekspresi. Apa kamu merasakan seperti itu?
Saya percaya setiap orang pasti punya sahabatnya masing masing, mengapa begitu? Lihat seorang teroris punya sahabat. Lihat seorang pengemis juga punya sahabat. Lihat pula seorang jutawan juga memiliki sahabat. Dan begitu pula seorang jenius memiliki sahabat. Aku mencoba mengamati disekitarku. Aku melihat ada orang yang sibuk dengan dirinya, ada orang yang sibuk dengan urusan orang lain, ada orang yang diam dengan kedaan apapun, ada orang yang bisa mencairkan suasana, namun semuanya punya sahabatnya masing-masing. Jadi sebenarnya apa yang dilihat ketika menjalin persahabatan?
Seseorang yang kukenal sebut saja X, X seorang pendiam, terlihat kaku dan tidak banyak omong. Bahkan jika ada pembagian sebilah roti dan dia tidak memperoleh bagiannya mungkin dia akan diam seperti batu. Namun siapa yang menyangka ketika aku memerhatikannya dari kejauhan berada ditengah-tengah sahabatnya dia dapat bercanda dan tertawa bahkan membuat beberapa candaan. Inilah yang mungkin dimaksud bahwa sahabat atau persahabatan itu adalah keadaan dimana kamu dan mereka di dalamnya mengakui eksistensi atau keberadaanmu. Sehingga seseorang mampu berekspresi di tengah persahabatan. Bagaimana dengan persahabatan yang kamu jalin?
Kalau ditanya kepadaku maka aku akan menjawab dengan sebuah kata-kata indah, menurutku persahabatan itu
Bukan sekedar diterima tetapi menerima
Bukan sekedar bahagia namun membahagiakan
Bukan hanya dapat mengenang tetapi dikenang
Mampu mengukir warna diri didalam langit-langit kenangan
Bukan sebagai follower tetapi together
Bukan juga sebagai penonton tetapi ikut mengambil peranan

Saat ini walaupun aku mengatakan hal ini, namun ada banyak hal dari ini yang aku langgar dan ada banyak hal yang aku lakukan yang mengecewakan sahabatku. Yakinlah kamu pasti memiliki sahabat seperti aku juga memiliki mereka Ezty, essy, Pupor, ada elin, wewe. Yang belum kesebut jangan nangis ya. Dan jaga sahabamu, jangan sampai tersakiti olehmu karena sahabat bisa pergi dan menjauh dengan mudahnya. Orang yang tidak memiliki sahabat bukan karena dia tidak memilikinya hanya saja dia tidak sadar bahwa disekelilingnya adalah sahabatnya dan mencari yang lain diluar sana dan melepas orang disekelilingnya itu.




Pesan khusus buat sahabat-sahabatku :

“Maafkan aku sahabat jika aku bukan sahabat yang sempurna. Tetapi kalian adalah sahabatku yang sempurna”

No comments:

Post a Comment