Sobat, siapa dari antara kalian yakin bahwa kalian tidak pernah di ceritai orang lain? Mungkin kita tidak pernah melihat ada orang yang ngegosip tentang kita, atau menceritakan keburukan kita. Tapi yakinlah di luar sana banyak yang melakukannya dibalik mu. Mana kita tau?yakan.!
Tapi pernahkah kalian merasa emosi mendengar dan mengetahui orang yang kamu kenal nyeritai keburukanmu dan bahkan ngeburuk-burukin kamu di depan yang lain. Wah, jangan-jangan begitu mengetahui hal ini diatas kepalamu sudah muncul api. hahaaha.. Bagaimana lagi jika itu adalah Sahabat dekat mu yang sudah kamu percaya? Apa yang akan kamu lakuin? musuhin dia? nganggap kamu gak pernah kenal dia?
Semua ini mungkin pernah kamu alamin dan bagi yang belum mengalami nya coba bayangin jika kamu ngalamin hal ini. Manusiawi jika kamu marah, itu berarti kamu masih perduli dan tanggap dengan keadaan di sekitar. Namun pertanyaan berikutnya, apakah yang harus kamu lakuin setelah itu? marah-marah gak jelas dan sakit hati atau kamu omongin baik - baik dengan teman kamu?
Lebih banyak yang pilih marahan sama temannya dan musuhin dia. Tapi ini sebenarnya membuat kamu jadi semakin egois dan dirimu akan menjadi seperti itu tanpa berubah menjadi lebih baik. Marah karna digosipi berarti tidak mengakui kekurangan dan kesalahan, mungkin saja gosip itu ada benarnya dengan keadaanmu hanya terkadang sering di lebih - lebihkan. Coba telusuri mengapa dan apa sebab gosip itu muncul, mungkin dari situ kamu dapat melihat kuburukan dirimu yang harus kamu perbaiki.
Jika temanmu menceritakan keburukanmu itu berarti dia tidak suka dengan mu yang seperti itu, dengan adanya orang seperti itu kamu mampu melihat dirimu dan memperbaikinya. Atau dengan kejadian itu kamu dapat lebih mengetahui karakter
teman-teman kamu sehingga kamu dapat mengantisipasi tindakan kamu
terhadap mereka tapi bukan menjauhi mereka. Seharusnya kamu bersyukur dengan orang - orang seperti itu, karena dengan adanya mereka kamu bisa tau siapa kamu dimata orang lain.
Nah pertanyaan terakhir, harap jawab dengan jujur dalam hati kamu. Pernahkah kamu nyeritain atau ikut nyeritain keburukan temanmu, walau hanya sekedar candaan belaka? Jika iya. Anggap lah bahwa kamu diceritain orang karena kamu juga pernah nyeritain orang. Seperti hukum karma gitu. Kan jadi impas. Jadi gak perlu sakit lagi ya kalau di ceritain. Oce.
Nah pertanyaan terakhir, harap jawab dengan jujur dalam hati kamu. Pernahkah kamu nyeritain atau ikut nyeritain keburukan temanmu, walau hanya sekedar candaan belaka? Jika iya. Anggap lah bahwa kamu diceritain orang karena kamu juga pernah nyeritain orang. Seperti hukum karma gitu. Kan jadi impas. Jadi gak perlu sakit lagi ya kalau di ceritain. Oce.
No comments:
Post a Comment